Apa Itu Peanut The Squirrel ?

Peanut the Squirrel, atau dikenal dengan ticker PNUT, adalah sebuah memecoin yang hadir dengan cerita unik dan penuh empati. Terinspirasi dari P’Nuts, seekor tupai yang tinggal bersama pemiliknya di New York, kisah P’Nuts menjadi sorotan publik setelah hewan kecil ini disita oleh pihak berwenang dan di-euthanasia. Tragedi ini memicu simpati dari banyak orang, yang kini dijadikan inspirasi utama dari proyek PNUT di dunia cryptocurrency.

Dibangun di atas jaringan Solana, yang populer di kalangan penggemar memecoin, PNUT melambangkan semangat komunitas yang kuat di blockchain tersebut. Dalam waktu singkat sejak peluncurannya, PNUT berhasil menarik perhatian besar di pasar crypto. Kapitalisasi pasarnya melonjak secara signifikan, dari $350,000 menjadi $179 juta hanya dalam hitungan hari. Kenaikan ini semakin tajam ketika Binance, salah satu bursa terbesar di dunia, mengumumkan akan mendaftarkan PNUT pada 11 November pukul 10:00 (UTC). Langkah ini langsung meningkatkan kapitalisasi pasar PNUT hingga melewati angka $377 juta, mencerminkan antusiasme besar dari komunitas crypto.

Menurut informasi di situs resmi proyek ini, PNUT bertujuan untuk menyebarkan cinta dan empati melalui sebuah gerakan yang memperjuangkan perlindungan bagi makhluk-makhluk kecil. Peanut the Squirrel bukan hanya sekadar token digital, tetapi simbol dari sebuah misi yang lebih besar yaitu mengenang P’Nuts dan mewujudkan perubahan di dunia cryptocurrency melalui semangat kepedulian dan solidaritas. Di tengah dunia crypto yang kadang penuh spekulasi, PNUT hadir dengan tujuan yang bermakna, menyatukan komunitas untuk mendukung tujuan sosial sekaligus menggerakkan pasar.

Dengan begitu, Peanut the Squirrel menjadi representasi dari kombinasi unik antara inovasi teknologi, semangat komunitas, dan kepedulian terhadap isu kemanusiaan di dunia kripto.

Bedah Kripto Peanut The Squirrel ($PNUT)

P’Nuts: Inspirasi di Balik Memecoin Peanut the Squirrel

Proyek Peanut the Squirrel menjadi populer bukan hanya karena kisah tragis di balik kematian P’Nuts, melainkan juga karena ketegangan politik yang terjadi di Amerika Serikat. P’Nuts, seekor tupai peliharaan yang hidup bersama pemiliknya, Mark Longo, di New York, disita oleh New York State Department of Environmental Conservation (NYS DEC). Penyitaan ini dilakukan karena adanya peraturan ketat terkait kepemilikan hewan liar di negara bagian tersebut. Menurut aturan NYS DEC, P’Nuts dianggap sebagai hewan liar yang membutuhkan izin khusus untuk dipelihara oleh warga sipil.

Selain alasan regulasi, NYS DEC juga menerima berbagai keluhan dari tetangga Longo, yang mengklaim bahwa P’Nuts pernah menggigit beberapa orang dan dianggap berpotensi menularkan rabies. Akibatnya, NYS DEC mengambil keputusan untuk meng-euthanasia P’Nuts, sebuah tindakan yang memicu kemarahan publik, terutama di kalangan komunitas pecinta hewan dan aktivis hak-hak hewan. Banyak yang menganggap bahwa keputusan ini tidak manusiawi dan berlebihan.

Selain P’Nuts, NYS DEC juga menyita rakun bernama Fred yang juga dirawat oleh Longo. Kasus ini semakin ramai diperbincangkan setelah Donald Trump turut mengomentari peristiwa tersebut di media sosial. Trump menyatakan bahwa sudah waktunya untuk “menyingkirkan pemerintahan yang bisa membunuh tupai peliharaan namun tetap membiarkan 600.000 kriminal, termasuk 13.000 pembunuh dan 16.000 pemerkosa, masuk ke negara ini.” Pernyataan ini menyulut perdebatan yang lebih luas tentang prioritas pemerintah dalam mengatur keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi.

Selain Trump, Elon Musk juga menunjukkan dukungan terhadap para pendukung P’Nuts. Kejadian ini membuka diskusi publik yang lebih besar tentang regulasi terkait kepemilikan hewan liar, serta memicu gerakan untuk menentang tindakan yang dianggap kejam oleh pihak berwenang dalam menangani hewan peliharaan yang tidak biasa. Kasus P’Nuts pun kini menjadi simbol dari perjuangan melawan aturan yang dianggap tidak manusiawi, sekaligus menginspirasi lahirnya memecoin Peanut the Squirrel sebagai bentuk penghormatan dan perlawanan terhadap kebijakan yang kontroversial ini.

Cara Kerja PNUT

Bagi para pengguna yang ingin memiliki PNUT, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, pengguna harus mengunduh Phantom wallet atau dompet digital lainnya yang mendukung jaringan Solana. Setelah itu, pengguna harus menyiapkan token SOL untuk bertransaksi. Token SOL ini bisa dibeli langsung melalui Phantom, ditransfer dari dompet lain, atau dibeli di bursa kripto lain dan dikirim ke dompet Phantom.

Setelah memiliki token SOL, pengguna dapat mengunjungi situs raydium.io/swap atau platform pertukaran lain yang mendukung proyek PNUT. Di sana, pengguna bisa membeli PNUT dan bersiap untuk memperdagangkannya kapan saja sesuai kebutuhan.

Dengan memiliki PNUT, para pendukung tidak hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mendanai berbagai kegiatan seperti operasi penyelamatan, upaya konservasi, dan program pendidikan. Semua upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kenangan dan misi P’Nuts tetap hidup, sekaligus membawa perubahan positif dalam perlindungan satwa kecil dan alam.

Baca Juga: Bedah Kripto Cetus Protocol ($CETUS)

PNUT Development Goals

Campaign of love and empathy

Kampanye PNUT lahir dari kisah tragis hilangnya P’Nuts dan Fred, dua hewan peliharaan yang disita oleh pihak berwenang di tengah kontroversi yang memicu perhatian publik luas terhadap hak-hak hewan liar. Peristiwa ini membangkitkan dukungan dari berbagai kalangan yang peduli pada perlindungan dan kesejahteraan satwa liar.

Sebagai memecoin, PNUT mewakili misi untuk menciptakan dunia yang lebih berempati, di mana makhluk-makhluk seperti P’Nuts bisa hidup dengan aman dan bebas dari ancaman. Menurut tim pengembang, tujuan dari PNUT lebih dari sekadar transaksi finansial. Token ini mendukung berbagai inisiatif, mulai dari penyelamatan hewan, proyek konservasi, hingga program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi satwa liar dan membangun dunia yang penuh kasih.

Community engagement and support

Salah satu kunci kesuksesan awal PNUT adalah komitmen dari komunitas pendukungnya. Mereka bersatu dalam visi yang sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi hewan-hewan kecil. Dukungan komunitas ini menunjukkan solidaritas dan semangat kolektif dalam memperjuangkan kesejahteraan satwa, menjadikan PNUT lebih dari sekadar mata uang digital.

Expanding PNUT utility

Token PNUT yang berjalan di atas platform Solana berfungsi sebagai alat untuk menggalang dana dan meningkatkan kesadaran global akan perlindungan hewan. Meski PNUT dikategorikan sebagai memecoin, nilai utama dari token ini ada pada kemampuannya menyatukan komunitas global yang berdedikasi pada kesejahteraan hewan.

Dengan memiliki PNUT, individu dapat ikut berkontribusi dalam gerakan besar untuk melindungi hewan kecil dan memastikan kebebasan serta keamanan mereka. PNUT bukan hanya sebuah investasi, tetapi juga sarana bagi orang-orang untuk berpartisipasi aktif dalam upaya memperjuangkan dunia yang lebih baik bagi seluruh makhluk hidup.

PNUT Token Information

  • Token name: Peanut the Squirrel
  • Ticker: PNUT
  • Blockchain: Solana
  • Total supply: 999,858,912,07 PNUT
  • Circulating supply: 999,858,912,07 PNUT

Kesimpulan

Peanut the Squirrel (PNUT) adalah lebih dari sekadar memecoin di jaringan Solana; ia menjadi simbol empati, cinta, dan kepedulian terhadap satwa liar. Terinspirasi dari kisah tragis P’Nuts, token ini dirancang untuk membangun komunitas global yang peduli terhadap kesejahteraan hewan dan konservasi lingkungan. Keberhasilan PNUT didukung oleh komunitas yang kuat dan antusiasme besar di pasar kripto, terutama dengan dukungan bursa besar seperti Binance.

PNUT menawarkan kesempatan bagi pemilik token untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial yang lebih besar, tidak hanya sebagai investor tetapi juga sebagai pendukung upaya penyelamatan dan edukasi hewan. Di tengah dunia kripto yang sering penuh spekulasi, PNUT menonjol dengan misinya yang bermakna dan keinginan untuk membawa perubahan positif bagi satwa kecil di seluruh dunia.