Pada November 2024, market cap stablecoin global mencapai lebih dari $190 miliar, melampaui rekor sebelumnya dan menandakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan signifikan ini mencerminkan adopsi kripto yang terus berkembang, baik dari individu maupun institusi.

Market Cap Stablecoin Capai ATH di US$190 Miliar
Total market cap stablecoin USDT. Source: Defillama

Menurut data terbaru dari DefiLlama dan CCData, market cap stablecoin telah mengalami kenaikan lebih dari 50% sejak awal 2024, menunjukkan adanya permintaan yang terus meningkat dari investor dan pengguna

Market Cap Stablecoin Capai ATH di US$190 Miliar
Market cap USDT. Source: Defillama

Tether (USDT), dengan market cap lebih dari $133 miliar, tetap mempertahankan posisinya sebagai stablecoin terbesar. Pertumbuhannya yang pesat didorong oleh peningkatan adopsi dalam berbagai transaksi digital, termasuk pembayaran lintas negara.

5 Stablecoin Teratas di Market

Dalam market stablecoin yang terus berkembang, beberapa pemain besar mendominasi dengan market cap yang signifikan. Meskipun ada berbagai macam stablecoin yang muncul, hanya sebagian kecil yang benar-benar memimpin pasar dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Berikut adalah lima stablecoin teratas yang saat ini mendominasi pasar global, serta posisi dan kinerja mereka dalam hal market cap dan volume perdagangan.

Market Cap Stablecoin Capai ATH di US$190 Miliar
5 Stablecoin teratas. Source: Forbes

Lima stablecoin teratas ini menunjukkan peran penting mereka dalam ekosistem digital, di mana mereka tidak hanya digunakan untuk menyimpan nilai tetapi juga sebagai instrumen transaksi utama di pasar kripto yang terus berkembang.

Tren dan Potensi Stablecoin dalam Transaksi Global

Stablecoin semakin banyak digunakan dalam transaksi global, termasuk transaksi lintas batas. Tether (USDT) baru-baru ini mencatatkan sejarah dengan melakukan transaksi minyak mentah pertama menggunakan stablecoin, yang menunjukkan adopsi yang semakin luas di sektor-sektor besar dan menegaskan potensi stabilitas yang ditawarkan dalam transaksi internasional.

Pertumbuhan ini juga didorong oleh optimisme terhadap adopsi kripto yang semakin meluas. Di Inggris, misalnya, para pembuat kebijakan sedang menyiapkan kerangka regulasi kripto yang akan diberlakukan pada 2025, yang diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kepercayaan investor

Dengan semakin banyak negara yang menggali potensi stablecoin dalam perdagangan internasional dan sektor keuangan, regulasi yang lebih jelas, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, diperkirakan akan memperkuat posisi stablecoin sebagai instrumen keuangan utama di sistem keuangan global yang semakin terdesentralisasi.

Baca juga Top 7 Platform AI Agent Ecosystem Yang Perlu Kamu Pantau

Pengaruh Bitcoin terhadap Stablecoin

Bitcoin (BTC), sebagai kripto terbesar, sangat memengaruhi pasar stablecoin. Meskipun Bitcoin terkenal dengan volatilitasnya, fluktuasi harga seringkali meningkatkan permintaan akan stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) yang menawarkan stabilitas di tengah ketidakpastian pasar.

Adopsi Bitcoin dalam transaksi internasional semakin memperkuat peran stablecoin. Bitcoin digunakan untuk pengiriman uang lintas negara, dan kebutuhan akan stablecoin menjadi semakin besar untuk memastikan nilai transaksi tetap stabil. Ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin sangat volatile, stablecoin tetap penting untuk menjaga stabilitas transaksi.

Ke depan, lebih banyak kolaborasi antara Bitcoin dan stablecoin dapat diharapka agar penggunaan stablecoind apat semakin meluas, baik untuk investasi maupun transaksi internasional.

Baca juga Mulung Fest 2024 Festival Airdrop Akbar Terbesar dan Perdana Digelar di Jakarta