Kita membutuhkan agama karena kita manusia! Yes! because we are human! Jawabannya se simple itu. Saya tahu jawaban itu. Saya paham manusia membutuhkan agama. Tapi disaat hiking ke miaoli itu, saya malah kebingungan dan merenung di sepanjang jalan pulang ke huwei. What happen with me?!
Minggu lalu setelah masa kontrak kerja paruh waktu habis saya pergi jalan jalan cantik ke sebuah bukit. Melepas penat setelah mengisi liburan summer dengan aktifitas diluar kampus. Saat itu sepertinya hari terakhir bulan hantu. Banyak orang yang melakukan peribadatan di depan rumah mereka. Hal itu juga yang membuat obrolan kami disepanjang perjalan menjadi SARA. Semua berjalan lancar hingga saya bertanya, "Will you take any religion in the future?".
Dia malah balik nanya, "Why do we need to take any religion?". Setika saya merasa bingung karena ekspektasi jawaban saya adalah yes, no, atau maybe. Ketika momentum bingung itu, refleks saya chat recent people di whats App.
Imanta; malah jadi ngobrolin Atheis.
Imanta 2; diusurh balik nanya
Imanta 3; yup, selama ini kami diskusi bukan berdebat
Febrian; tumben jawabannya irit. haha
Salman; marketer emang pengen cari untung terus
Gilang; karena dia bilang Islam is my way
Gilang 2; Malah saya tanya dia sama pertanyaan basi yang sering ditanyain ke saya sama temanss di Taiwan
Gilang 3; setelah punya anak jadi begini dia. hahah
Siti, seorang IRT yang gemar membaca
Siti 2, emang deh koh felix keren :)))
Berdakwah merupakan salah satu kebutuhan kita sebagai seorang muslim. Walaupun saya bragajul begini, saat masih di Indonesia saya aktivis dakwah loh. Ya! sampaikan walau satu ayat. Di suatu siang yang terik, saat itu saya berasa hampa. Tiba - tiba mendadak tidak mau berbicara disepanjang kereta dengan dia. Kenapa? Cape kelesss... mending tidur...
Eh, tapi sebelum tidur di kereta kami nonton video ini dulu :
Banyak orang yang beragama, tetapi tidak mengenal agamanya dengan baik. Padahal, mengenal agama seharusnya berada pada tahapan awal sebelum mengamalkan ajarannya.