Setiap pagi telinga ini berdengung oleh suaramu, melangkah menuju meja makan, memakan santapan yang penuh dengan kehangatan setiap pagi hari. Pelindungku yang selalu membawaku hanyut kedalam senyuman dan kehangatan pelukannya, bergegas akan pergi mengayuhkan sepeda dengan mengusap kepala dan mencium kening dan memeluk dengan sangat
Erat dan berkata : aku akan selalu ada untukmu. Begitulah pelindungku berucap. Sang pelindung pun selalu melempar senyum agar hari ini akan menjadi hari terindah untukku. Begitu setiap harinya yang ku rasakan..
dalam kekuatan jiwaku selalu muncul namamu dikala dingin menghantui tubuh ini kau hangatkan aku dengan pelukan cinta dan sayangmu hingga aku terbelenggu dalam hati yang penuh cinta. Hari demi hari penuh dengan kebahagiaan tibalah satu hari di mana pelindungku hilang meninggalkan keteduhan hati ini. Langit yang berubah menjadi abu kelam, berteduh pohon kamboja berkembang tinggal mu yang kekal. Kini hanya segunduk tanah yang bisa ku temui. Saat itu aku berbisik pada malaikat menyampaikan jangan ambil pelindungku jangan biarkan terbang jauh dari tempatnya. Tidak bisa aku melihat senyum mu yang selalu menghangatkan hidupku, kini hancur dan hampa dan jiwaku yang sepi, sekarang kau jauh dariku. Pelindungku dengarkan satu kata hati ini yang selalu menjerit ketakutan akan kepergianmu…kini rindu yang selalu menghantui diriku, merasa tidak berguna dan ingin rasanya ikut terbang bersamamu agar menjadi kekal.
___Janis__