Hyperliquid, baru saja meluncurkan stablecoin pertamanya yang diberi nama USDH. Peluncuran ini cukup sukses, dengan volume perdagangan hampir mencapai $2 juta di awal-awal.

Dengan hadirnya USDH, Hyperliquid kini memiliki aset yang dipatok pada dolar AS, sehingga memberikan para trader unit akun yang stabil sekaligus jaminan (collateral) di seluruh jaringannya.

Apa Itu USDH dan Apa Manfaatnya?

USDH ini intinya adalah aset kripto yang nilainya selalu setara dengan $1 AS. Jadi, para trader bisa punya aset yang stabil untuk dijadikan jaminan saat berdagang di Hyperliquid. Ini juga memudahkan mereka karena ada unit mata uang yang sama di seluruh platform.

Yang menarik, USDH ini diterbitkan di HyperEVM, yaitu “lapisan” yang kompatibel dengan Ethereum. Jadi, USDH bisa beredar di dalam ekosistem Hyperliquid sendiri tanpa perlu bergantung pada stablecoin eksternal lain, seperti USDC. Tujuannya agar potensi keuntungan bisa tetap “berputar” di dalam ekosistem Hyperliquid.

Pengelolaan USDH ini dipercayakan kepada Native Markets, sebuah perusahaan startup kripto. Keputusan ini sudah disahkan lewat voting para validator di Hyperliquid. Native Markets ini didukung oleh nama-nama besar di dunia kripto, lho, termasuk mantan Presiden Uniswap Labs, Mary-Catherine Lader.

Baca Juga Hyperliquid Kehilangan Dominasi di Market Perpetuals On-Chain, Aster dan Lighter Kian Menguat

Kabarnya, Native Markets akan mengelola cadangan USDH dengan dukungan kas dan instrumen yang setara dengan US Treasury. Mereka juga akan menggunakan platform tokenisasi bernama Bridge dari Stripe untuk mengelola cadangan asetnya.

Persaingan Ketat dalam Perebutan Hak Penerbitan USDH

Perebutan hak penerbitan stablecoin USDH dimulai pada 5 September, saat Hyperliquid mengumumkan proses tata kelola untuk menentukan siapa yang berhak mengelola ticker USDH.

Native Markets menjadi salah satu pihak pertama yang mengajukan proposal, dengan janji menerbitkan USDH secara native di HyperEVM. Mereka juga berkomitmen membagi pendapatan dari cadangan stablecoin untuk pembelian kembali token HYPE dan pendanaan pengembangan ekosistem.

Sebelum Native Markets terpilih, proses perebutan hak penerbitan USDH ini sempat jadi perbincangan hangat. Ada banyak perusahaan besar lain yang ikut mengajukan proposal, seperti Paxos, Frax Finance, dan Ethena.

Tapi, ada sedikit kontroversi nih. Beberapa pihak, seperti Managing Partner Dragonfly Haseeb Qureshi, curiga prosesnya “diatur” untuk memenangkan Native Markets. Ia menyoroti kenapa proposal dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah punya nama justru tidak banyak dilirik, padahal Native Markets adalah startup yang relatif baru dan belum punya rekam jejak.

Meskipun begitu, pada 14 September, Native Markets akhirnya memenangkan voting dengan dukungan lebih dari dua pertiga validator. Ini jadi keputusan besar pertama dalam sejarah tata kelola Hyperliquid.

HYPE Melemah, Aster Mulai Salip Hyperliquid

Stablecoin $USDH Resmi Diluncurkan Hyperliquid Menangkan Hak Penerbitan
Sumber: DefiLlama

Sepertinya persaingan di dunia bursa kripto makin ketat. Meskipun Hyperliquid meluncurkan USDH, token asli mereka, HYPE, justru melemah sekitar 7% dalam seminggu terakhir.

Hyperliquid juga mulai menghadapi saingan berat dari Aster, bursa perpetual terdesentralisasi lain yang berjalan di atas BNB Chain. Data terbaru menunjukkan bahwa volume perdagangan harian di Aster jauh lebih tinggi, yaitu sekitar $30 miliar, sementara Hyperliquid “hanya” sekitar $10 miliar.



(c) Coinfolks - Aryo Bimo Pratama

Related Posts