Gini lho, belakangan ini ada fenomena menarik di pasar keuangan: harga emas dan Bitcoin (BTC) lagi-lagi mencetak rekor tertinggi baru!
Kenaikan ini enggak sendirian. Aset-aset “berisiko” kayak saham juga ikut-ikutan naik. Tapi, yang jadi sorotan adalah kondisi Dolar Amerika Serikat (USD) yang justru melemah banget. Bahkan, kabarnya kinerja dolar tahun ini bisa jadi yang terburuk sejak tahun 1973!
Para ahli menyebut pergerakan besar ini sebagai “pergeseran generasi” dalam ekonomi makro.
Kenapa Mereka Pada Naik?
Coba lihat data-data fantastis ini dalam enam bulan terakhir:
- Saham S&P 500 naik lebih dari 40%.
- Bitcoin pecah rekor, tembus di atas $125.000.
- Emas juga mencapai harga tertinggi sepanjang masa, hampir menyentuh $4.000 per ons.
Yang aneh, biasanya emas itu dianggap aset “aman” (safe haven), sementara saham itu aset “berisiko.” Tapi, belakangan ini, pergerakan harga keduanya justru sangat kompak! Ini menunjukkan pasar sedang beradaptasi dengan “aturan kebijakan moneter yang baru.”
Intinya, menurut analis, terjadi perpindahan besar-besaran dana ke berbagai jenis aset.
Baca Juga Volume Perdagangan Bulanan Perp DEX Tembus US$1 Triliun
Biang Keladinya: Suku Bunga Turun dan Dolar Loyo
Penyebab utamanya adalah pelemasan Dolar AS. Gini alurnya:
- Inflasi mulai naik dan pasar kerja AS melemah.
- Bank Sentral AS (The Fed) akhirnya menurunkan suku bunga.
- Imbasnya, Dolar AS jadi melemah (sudah turun lebih dari 10% tahun ini).
Sejak tahun 2000, daya beli Dolar AS sendiri sudah menyusut sekitar 40%! Wajar kalau orang mulai cari aset lain untuk mengamankan kekayaan mereka.
Bitcoin Makin Jadi “Penyelamat”
Situasi di Amerika Serikat yang lagi ruwet — mulai dari ancaman penutupan pemerintahan (government shutdown), data pekerjaan yang direvisi dan ternyata melemah, sampai pemotongan suku bunga — semua ini jadi dorongan positif buat Bitcoin.
Para investor melihat Bitcoin sebagai:
- Teknologi Moneter yang menarik.
- Penyimpan Nilai (store of value) yang andal.
Apalagi, saat terjadi “disfungsi politik” kayak penutupan pemerintahan, kepercayaan investor terhadap lembaga tradisional makin turun. Makanya, mereka beralih ke aset alternatif kayak BTC.
Kenaikan rekor Bitcoin kali ini benar-benar membuktikan bahwa aset kripto ini makin diakui sebagai pelindung nilai di tengah ketidakstabilan ekonomi dan melemahnya Dolar AS.
(c) Coinfolks - Aryo Bimo Pratama