Pernahkah Anda membayangkan dunia di mana keputusan penting diambil oleh market, bukan hanya suara mayoritas? Futarchy adalah sebuah konsep tata kelola yang diperkenalkan oleh ekonom Robin Hanson yang menawarkan solusi ini.
Dalam sistem futarchy, alih-alih memilih berdasarkan pendapat atau voting langsung, masyarakat menentukan tujuan bersama, seperti meningkatkan harga token atau jumlah pengguna, dan kemudian menggunakan betting market untuk memilih proposal mana yang paling memungkinkan mencapai tujuan tersebut.
Secara sederhana, futarchy mengandalkan insentif finansial untuk membuat keputusan yang lebih baik daripada sistem pemungutan suara konvensional. Jika Anda yakin bahwa sebuah proposal akan berhasil, Anda bisa bertaruh uang pada ide tersebut. Jika terbukti benar, Anda mendapat keuntungan namun jika salah, Anda kehilangan taruhan.
Futarchy bukanlah konsep baru, ini bahkan sudah digagas sebelum kripto menjadi begitu populer. Namun dengan berkembangnya MetaDAO, futarchy kini semakin diterapkan di dunia blockchain dan kripto.
MetaDAO, Penerapan Futarchy dalam Dunia Kripto
MetaDAO merupakan platform pertama yang membawa futarchy dari teori menjadi kenyataan di dunia kripto. Dengan menggunakan mekanisme betting marketi, MetaDAO memungkinkan para anggota untuk mengajukan proposal, lalu memperdagangkan dua token terkait: PASS (untuk yang mendukung proposal/ betting the proposal boosts the token price) dan FAIL (untuk yang menentang proposal/betting it hurts).

Seperti contoh, jika sebuah proposal di MetaDAO mengusulkan untuk mencetak lebih banyak token untuk pemasaran, maka pasar akan bertaruh apakah langkah tersebut akan meningkatkan harga token atau justru menurunkannya. Jika PASS token mendapatkan harga lebih tinggi dari FAIL, itu berarti pasar percaya bahwa proposal tersebut akan menguntungkan dan proposal tersebut kemudian dilaksanakan secara otomatis.
Futarchy di MetaDAO juga membuka peluang bagi proyek kripto baru untuk mengadopsi launchpad ICO yang adil. Dengan model ini, proyek seperti Umbra bisa menghindari jebakan umum dalam peluncuran token, seperti manipulasi harga atau alokasi token yang tidak adil.
Futarchy dan MetaDAO Jadi Game-Changer untuk Kripto
Salah satu tantangan terbesar dalam dunia DAO dan kripto adalah governance yang sering kali didominasi oleh pemegang token besar atau founder proyek. Banyak DAO yang melibatkan voting berbasis token, namun masalahnya, keputusan besar sering kali dipengaruhi oleh mayoritas yang bisa saja tidak mewakili kepentingan seluruh komunitas.
Futarchy, seperti yang diterapkan di MetaDAO, berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan mengganti sistem voting tradisional dengan pasar prediksi yang mendorong keputusan berbasis data dan hasil yang terbukti. MetaDAO’s Futarchy juga mengatasi masalah “Tokenholder Rights” yang sering muncul di DAO tradisional, memberikan hak lebih kepada pemegang token untuk mempengaruhi keputusan penting, seperti penggunaan dana treasury atau bahkan likuidasi aset jika diperlukan.
Ini berarti, keputusan di MetaDAO tidak hanya bergantung pada suara mayoritas, tetapi pada keputusan yang benar-benar didorong oleh insentif ekonomi dan hasil yang nyata, memberikan pengawasan yang lebih transparan terhadap pengelolaan proyek kripto.
Baca juga Misteri @DegenPing Akun CT Anonim yang Tepat Memprediksi Crash Crypto 10 Oktober 2025
Masa Depan MetaDAO dan Futarchy di Kripto
Dengan semakin banyaknya proyek yang beralih ke model futarchy, ini bisa menjadi solusi yang lebih stabil untuk mengatasi masalah governance yang ada di banyak DAO. MetaDAO, dengan mekanisme futarchy-nya, memungkinkan kripto untuk berkembang menjadi lebih dari sekadar aset spekulatif, tetapi juga sebagai organisasi dengan struktur yang lebih adil dan transparan.
Kedepannya, jika lebih banyak proyek mengadopsi futarchy sebagai metode pengambilan keputusan, kita bisa melihat dunia kripto yang lebih terstruktur dan berbasis pada hasil nyata.
Bukan hanya sekadar ide atau proposal tanpa bukti. Dengan inovasi seperti MetaDAO, kripto bisa menjadi lebih terpercaya, lebih fungsional, dan lebih berorientasi pada hasil.
Baca juga Bedah Kripto Monad ($MON)
(c) Coinfolks - Ahmad Andhika Priyadi